Bauran Komunikasi Pemasaran :
Iklan
– Semua bentuk terbayar dari presentasi non personal
dan promosi ide, barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas
Promosi
penjualan – Berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong percobaan atau pembelian produk barang dan jasa
Acara
dan Pengalaman – Kegiatan dan program yang
disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau
interaksi yang berhubungan dengan merk tertentu
Hubungan
Masyarakat dan Publisitas – beragam program yang
dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individunya
Pemasaran
langsung – Penggunaan surat, telepon, facsimile,
e-mail, atau internet untukberkomunikasi secara langsung dengan atau meminta
response atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu
Pemasaran
Interaktif – Kegiatan dan program online yang
dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau
tidaklangsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra atau menciptakan
penjualan produk barang dan jasa
Pemasaran
dari mulut ke mulut – Komunikasi lisan,
tertulis, dan elektronik antar masyrakat yang berhubungan dengankeunggulanatau
pengalaman membeli atau menggunakan produk dan jasa
Penjualan
personal – Interaksi tatap muka dengan satu atau
lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
Model
Proses Komunikasi
Model
makro proses komunikasi
Model ini menekankan
faktorfaktor factor kunci dalam komunikasi efektif. Pengirim harus tahu pemirsa
seperti apa yang ingin dijangkau dan response seperti apa yang ingin
didapatkan. Pengirim harus menyandikan pesan mereka sehingga pemirsa sasaran
dapat mengartikannya. Pengirim harus menyalurkan pesan melalui mediayang
menjangkau pemirsa sasaran dan mengembangkan saluran umpan balik untuk mengamati
response. Semakin sering pengamalan pengirim tumpang tindih dengan pengalaman
penerima, semakin efektif pesan tersebut.
Model
Mikro Response Konsumen
Model mikro komunikasi
pemasaran berkonstrasi pada response spesifik konsumen terhadap komunikasi. Semua
model ini mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif, afektif, dan
perilaku. Dalam hal ini konsumen memiliki keterlibatan tinggi dengan kategori
produk dan menganggap diferensiasi tinggi didalamnya
Mengembangkan
Komunikasi Efektif
A.
Mengidentifikasi Pemirsa Sasaran
Pemirsa
atau Audiens
dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini,
penentu keputusan atau pihak yang
mempengaruhi.Dalam membangun dan mengembangkan
komunikasi yang efektif, proses harus dimulai dengan pemirsa sasaran yang jelas yang meliputi; pembeli
potensial produk perusahaan, pengguna saat ini, pengambil keputusan, atau
pemberi pengaruh, baik perorangan maupun kelompok,masyarakat tertentu atau
masyarakat umum. Pemirsa
sasaran sangat mempengaruhi
keputusan komunikator
tentang apa yang dikatakan, bagaimana, kapan, dimana, dan kepada siapa.
Meskipun kita dapat
menentukan profil audiens sasaran berdasarkan
semua jenis segmen pasar, sering
kali lebih bermanfaat bila kita menentukan profil berdasarkan kegunaan dan
loyalitas. Apakah target itu terhadapkategori baru atau pengguna saat ini, apakah target itu setia
kepada merek,
setia kepada pesaing, atau orang yang beralih ke merek. Strategi komunikasi
akan berdeba-beda
tergantung pada jawabannya,kita
juga dapat mengadakan analisis citra untuk memberikan pandangan lebih jauh,
dengan menentukan profil pemirsa sasaran
berdasarkan kesan dan pengetahuan
merek yang tergantung pada pencitraan merek tersebut.
B.
Menentukan
Tujuan Komunikasi
Setelah pasar sasaran
dan karakteristiknya di identifikasi, komunikator pemasaran harus memutuskan
tanggapan yang diharapkan dari audiens. Tanggapan terakhir yang diharapkan dari
audiens adalah pembelian, kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke mulut
yang baik. Rossiter dan Percy
mengidentifikasikan terdapat empat tujuan komunikasi;
1.
Kebutuhan
Kategori
Menentukan kategori
produk atau jasa yang diperlukan untuk mengalihkan atau memuaskan perbedaaan
anggapan, antara keadilan motivasional saat ini dan keadaan emosional yang diinginkan.
Produk yang baru bagi dunia seperti mobil listrik akan selalu dimulai dengan
menentukan kebutuhan kategori sebagai tujuan komunikasi.
2.
Kesadaran
Merek
Kemampuan untuk
mengidentifikasi (mengakui atau mengingat) merek dalam kategori, dengan cukup
rinci untuk melakukan pembelian. Pengakuan lebih mudah dicapai dibandingkan dengan ingatan konsumen yang
diminta memikirkan merek tersebut,
seperti pada makanan beku komsumen lebih mengingat merek tersebut jika berada
didalam toko misalnya dengan mengenali kemasan
orange stoper yang berbeda dibandingkan mengingat mereknya. Untuk itu harus dibangun pengakuan
merek di luar tokosehingga kesadaran
merek memberikan dasar bagi ekuitas merek.
3.
Sikap
Merek
Mengevaluasi merek
dengan memperhatikan kemampuan anggapannya untuk memenuhi kebuthan relevan saat
ini. Kebutuhan merek yang relevan
mungkin akan berorientasi negatif (penyingkiran produk,
penghindaran masalah, kepuasan yang tidak lengkap) atau berorientasi positif
(gratifikasi indra, stimulasi intelektual, atau persetujuan sosial). Seperti produk pembersih rumah
tangga sering menggunakan solusi untuk
menanggapi masalah.
4.
Maksud
Penelian Merek
Instruksi secara mandiri untuk dapat memberikanpesan agar audiens dapat
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian salah satunya dengan menawkan promosi dalam bentuk
kupon atau penawaran buy 2 get 1dapat
mendorong konsumen melakukan pembelian
produk. Namun banyak konsumen tidak mempunyai kebutuhan kategori yang ditujukan
dan mungkin tidak berada dipasar
ketika terpapar iklan, sehingga tidak membentuk maksud pembelian, misalnya,
dalam minggu-minggu tertentu hanya sekitar 20% orang dewasa yang mungkin
berencara membeli detergen, mungkin
hanya 2% yang berencana membeli pembersih karpet, dan hanya 0.25% yang
berencana membeli mobil.
C.
Merancang
Komunikasi
Setelah menentukan
tanggapan yang diinginkan dari audiens, komunikator
selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya, pesan itu harus menarik
perhatian (attention),mempertahankan
ketertarikan (interest),
membangkitkan keingininan (desire),
dan menggerakkan tindakan (action).
Merumuskan komunikasi
untuk mencapai respon yang diinginkan akan memerlukan penyelesaian 3 masalah, yang meliputi; Apa
yang harus dikatakan (strategi pesan), bagaimana mengatakannya (strategi
kreatif), dan siapa yang harus mengatakannya (sumber pesan)
John Maloney melihat
pembeli menghapkan satu dari empat
jenis penghargaan dari produk: kepuasan rasional, indra, sosial, atau emosional. Pembeli dapat
memvisualisasikan penghargaan ini dari pengalaman hasil penggunaan, pengalaman
produk ketika digunakan, atau pengalaman penggunaan incidental.
Ada beberapa
strategi yang dapat dilakukan dalam merancang komunikasi;
1.
Strategi Pesan
Dalam menentukan pesan,
managemen mencari daya tarik,
tema, atau ide yang terkait dengan positioning
merek dan membantu menentukan titik paritas atau titik perbedaan, beberapa
strategi pesan ini mungkin berhubungan langsung dengan kinerja produk atau
kinerja jasa (kualitas, ekonomi, atau nila merek), sementara strategi lainnya
mungkin berhubungan dengan pertimbangan
yang lebih ekstrinsik (merek sebagai merek kontemporer, popular, atau
tradisional).
2.
Strategi Kreatif
Efektivitas dalam komunikasi tergantung pada bagaimana
sebuah pesan diekspresikan, dan juga kandungan pesan itu sendiri.Jika
komunikasi itu tidak efektif, maka pesan yang salah terlah digunakan atau pesan
yang benar diekspresikan dengan buruk. Strategi kreatif adalah cara pemasar
menerjemahkan pesan mereka kepada audiens dalam sebuah komunikasi tertentu.
Sehingga dapat secara luas menggolongkan sebagai daya tarik informasional atau
transformasional.
3.
Sumber Pesan
Banyak Komunikasi yang dilakukan tidak menggunakan
sumber di luar perusahaan itu sendiri, adanya juga yang menggunakan orang
terkenal atau orang yang tidak terkenal.Ketika pesan disampaikan oleh orang
terkenal diharapkan dapat menarik lebih banyak perhatiandan ingatan dari sisi
audiens, karena itulah pengiklanan sering menggunakan selebriti sebagai juru
bicara. Maka kredibilitas dari juru bicara menjadi hal yang penting sebagai
sumber pesan yang akan menyampaikan pesan kepada para audiens atau pembeli,
kredibilitas mencakup keahlian, ketepercayaan dan kesukaan orang terhadap juru
bicara.
4.
Adaptasi
Global
Perusahaan
multinasional memiliki tantangan dalam mengembangkan komunikasi global. Perusahaan harus
memutuskan apakah sebuah
produk tepat untuk satu negara,sehingga perusahaan
harus memastikan segmen pasar yang mereka layani sah secara hukum dan sesuai
sengan kebiasaan. Perusahaan harus memutuskan apakah pemasaran dengan iklan
yang digunakan itu dapat diterima, dan apakah iklan tersebut harus diciptakan
dikantor pusat atau secara lokal. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam
adaptasi global;
a.
Produk
Banyak produk dilarang
dibagian dunia tertentu, seperti produk beralkohol yang dilarang dilarang
didunia muslim dan juga produk tembakau yang mendapatkan peraturan ketat
dibanyak negara.
b.
Segmen
Pasar
Dibeberapa
negara anggota uni eropa diberlakukan
larangan iklan yang diarahkan kepada anak-anak dibawah 12 tahun. Sehingga
produk dengan salah satu segmentasi pasarnya makanan anak-anak harus membuat
iklan sebagai restoran keluarga.
c.
Gaya
Gaya iklan
komparatifdengan membandingkan produk yang dimiliki perusahaan dengan produk
pesaing, dimana gaya iklan
tersebut tidak dapat dilakukan dibeberapa negara tertentu dan bahkan dilarang,
dan jika tetap dilakukan akhirnya dapat menimbulkan tuntutan hukum.
d.
Lokal
atau global
Saat ini, semakin banyak
perusahaan multinasional yang berusaha membangun citra merek secara global
dengan menggunakan iklan yang sama disemua
pangsa pasar yang ada di dunia. Sehingga perusahaan yang
menjual produk mereka ke berbagai budaya dan berbagai negara harus mampu memvariasikan
iklan atau pesan mereka yang di sampaikan.
D.
Memilih
Saluran Komunikasi
Memilih saluran
komunikasi yang efisien untuk menyampaikan pesan kepada pembeli atau calon pembeli menjadi semakin sulit
ketika saluran komunikasi tersebut terpecah dan dalam persaingan yang ketat. Saluran
komunikasi bisa bersifat secara personal
atau non-personal.
1.
Saluran
Komunikasi
Personal
Yaitu mencakup dua orang atau
lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain, meskipun komunikasi secara personal sering lebih
efektif dibandingkan dengan komunikasi non-personal, dengan media massa bisa
menjadi sarana utama untuk menstimulasikan komunikasi personal menjadi
komunikasi non-personal, dari komunikasi yang dilakukan pada media massa dapat
memberikan pengaruh terdapat komunikasi non-personal dimana darus mengarahkan
pesan secara khusus kepada pemimpin opini sehingga mereka akan membawa pesan
tersebut itu kepada orang lain.
2.
Saluran
Komunikasi Non-Personal
Yaitu komunikasi yang
diarahkan kepada lebih dari satu orang
dimana bisa menggunakan media cetak dan media elektronik, menggunakan kegiatan
promosi penjualan seperti sampel produk, kupon, dan juga dengan mengadakan acara
yang ditujukan untuk dapat menciptakan interaksi antara merek sebuah produk
dengan pembeli. Serta melakukan
hubungan masyarakat yang salah satunya meliputi komunikasi yang dapat diarahkan
secara internal kepada karyawan perusahaan ataupun secara eksternal seperti
kepada pembeli, perusahaan lain,
pemerintah atau kepada media tertentu yaitu dengan membangun citra merek produk
yang dimiliki perusahaan dengan menjadi sponsor untuk acara-acara tertentu.
E.
Menetapkan Total Anggaran Komunikasi Pemasaran
Salah
satu keputusan pemasaran atau komunikator yang paling sulit adalah seberapa
besar biaya yang harus dikeluarkan dalam melakukan komunikasi pemasaran atau
promosi. Terdapat empat metode yang dapat mengukur anggaran untuk suatu
kegiatan komunikasi pemasaran tersebut;
1.
Metode Terjangkau (Sesuai Kemampuan)
Metode
tersebut memposisikan perusahaan dalam menentukan anggaran promosi pada tingkat
yang mereka anggap dapat dijangkau oleh perusahaan. Metode terjangkau
benar-benar mengabaikan peran promosi sebagai bagian dari sebuah investasi
perusahaan dan dampak yang akan didapat jika melakukan promosi tersebut
terhadap volume penjualan yang akan dicapai, sehingga dalam metode ini
menyebabkan anggaran tahunan untuk kegiatan tersebut tidak pasti dan akan
mempersulit perencanaan kegiatan komunikasi pemasaran atau promosi jangka
panjang.
2.
Metode Persentase Penjualan
Banyak
perusahaan menghubungkan pengeluaran promosi dengan persentase penjualan (baik
untuk saat ini maupun yang akan datang).
Adapun kelebihan dalam metode ini yaitu, biaya promosi akan bervariasi
sesuai dengan beban yang harus dikeluarkan berkaitan dengan penjualan secara
korporat atas siklus bisnis perusahaan. Metode ini mendorong manajemen
memikirkan hubungan diantara biaya promosi, harga jual, dan laba per unit. Dan
metode ini mendorong stabilitas ketika perusahaan pesaing menghabiskan
persentase yang hampir sama dengan penjualan pesaing atas kegiatan promosinya.
Selain
kelebihan tersebut, metode persentase penjualan hanya sedikit yang dibenarkan,
karena metode ini memandang penjualan sebagai penentu promosi dan bukan sebagai
hasil, dimana metode ini mengarah pada penentuan anggaran bedasarkan
ketersedian dana dan bukan berdasarkan peluang pasar. Dengan ketergantungan
pada fluktuasi penjualan tahunan bercampur dengan perencanaan jangka panjang,
sehingga tidak ada dasar yang kuat untuk memilih persentase khusus kecuali
dengan apa yang telah dilakukan di masa lalu atau apa yang dilakukan pesaing,
dan juga metode ini tidak mendorong pembentukan anggaran promosi dengan
menentukan apa yang layak untuk produk tersebut dengan wilayah tertentu.
3.
Metode Paritas Kompetitif (Keseimbangan Persaingan)
Prinsip dari pendekatan paritas kompetitif ini adalah mendasarkan dana
iklan itu pada beberapa cara yang sistematis terhadap apa yang dilakukan oleh
para pesaing. Pendekatan ini mungkin baik berdasarkan alasan bahwa ratio
industri merupakan kebijaksanaan bersama dengan para saingan. Kendati terdapat
adanya kelemahan dalam metode ini,yaitu tidak ada bukti bahwa anggaran yang
berdasarkan peritas kompetitif mencegah perang promosi. namun dapat dikemukakan
bahwa pendekatan paritas kompetitif ini dapat menghindari terjadinya perang
iklan. Informasi mengenai dana yang direncanakan biasanya tidaklah diumumkan
oleh para pengambil keputusan, dan perkiraan mengenai pengeluaran iklan yang
diperoleh oleh organisasi–organisasi riset melalui penghitungan iklan–iklan dan
memakai tarif media yang diterbitkan, pada umumnya akan tersedia sesudah banyak
waktu berlalu.
Pendekatan ini mungkin lebih dapat dipertahankan untuk perusahaan dengan
merek yang sudah mapan yang berada pada ranking kedua atau ketiga dalam suatu
industri yang oligopolistis. Pengeluaran iklan dari para saingan tentu saja
akan mempengaruhi besarnya pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencapai
peningkatan porsi pasar yang dikehendaki. Tetapi daya tangkap ( responsivenses
) pasar terhadap merek perusahaan dipengaruhi juga oleh faktor–faktor lain,
seperti kesempatan iklan dan efektivitas dari perpaduan pemasaran (
Marketing Mix )
4.
Metode Tujuan dan Tugas
Metode
tujuan dan tugas menuntut pemasar mengembangkan anggaran promosi dengan
mengidentifikasi tujuan tertentu, menentukan tugas yang harus dilaksanakan
untuk mencapat tujuan tersebut dan dapat memperkirakan biaya pelaksanaan tugas.
Sehingga julaha biaya-biaya tersebut dapat dijadikan sebagai anggaran yang
dapat direncanakan. Metode tujuan dan tugas mempunyai keunggulan yang
mengharuskan managemen membuat asumsi tentang hubungan antara uang yang
dikeluarkan , tingkat paparan, tingkat percobaan, dan tingkat pengguna reguler.
Sehingga secara teori pemasar harus dapat menentukan total anggaran komunikasi
dapat berpengaruh terhadap laba penjualan perusahaan secara keseluruhan.
Memutuskan Bauran Komunikasi Pemasaran
Perusahaan harus mengalokasikan anggaran komunikasi
pemasaran atas delapan model Utama Komunikasi Utama ;
1. Iklan
2. Promosi Penjualan
3. Hubungan Masyarakat dan publisitas
4. Acara dan pengalaman
5. Pemasaran Langsung
6. Pemasaran Interaktif
7. Pemasaran dari mulut ke mulut
8. Tenaga Penjualan
Dalam
Industri yang sama perusahaan dapat sangat berbeda dalam pilihan media dan
saluran pemasaran yang digunakan. Perusahaan selalu mencari banyak cara untuk
mendapatkan efisiensi dengan mengganri satu alat komunikasi dengan alat
lainnya.Kemampuan penggantian antar alat komunikasi menjelaskan mengapa fungsi
pemasaran harus dikoordinasikan.
Karakteristik Bauran Komunikasi Pemasaran
Setiap
alat komunikasi mempunya karekteristik unit dan biayanya sendiri
Iklan
Iklan
menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis. Iklan dapat membangun citra
jangka panjang bagi produk atau memicu penjualan cepat Kehadiran iklan bisa
mempengaruhi penjualan, berikut adalah observasi yang layak terkait dengan
iklan ;
1. Pengulangan, iklan memungkinkan penjual mengulangi
pesan berkali kal, iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan
pesan berbagai pesaing.
2. Penguatan Ekspresivitas, iklan menyediakan
peluanguntuk mendramatisir perusahaan dan produknya.
3. Impersonalitas, Pemirsa tidak wajib memberi perhatian
atau merespons iklan
Promosi Penjualan
Perusahaan
menggunakan alat promosi penjualan, kupon, kontes, premiuntuk menarik respons
pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat. Alat Promosi Penjualan menawarkan tiga
manfaat berbeda ;
1. Komunikasi, promosi penjualan meraih perhatian dan
dapat mengarahkan konsumen kepada produk
2. Insentif, Promosi penjualan mencakup beberapa konsesi , pensorong atau komtribusi
yang memberikan nilai kepada konsumen
3. Undangan. Promosi penjualan mencakup undangan berbeda
untuk melibatkan diri dalam transaksi sekarang
Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Program
yang dipikirkan dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen bauran komunikasi
lainnya bisa sangat efektif, teruta bila perusahaan harus menantang konspsi
konsumen yang salah. Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas disadarkan
pada tiga kualitas berbeda ;
1. Kredibilitas tinggi, Fitur baru lebih autentik dan
kredibel bagi pembaca daripada ikla
2. Kemampuan untuk memcapai pembeli, Dapat menjangkau
calon pembeli yang suka menghindari wiraniaga dan iklan
3. Dramatisasi, Mempunya potensi mendramatisasi
perusahaan atau produk
Acara dan Pengalaman
1. Relevan, Acara atau pengalaman yang dipilih dengan
baik dapat dianggap sangat relevan karena konsumen terlibat secara pribadi
2. Melibatkan, Melibatkan konsumen secara aktif
3. Implisit, “Penjualan Lunak” tidak langsung
Pemasaran Langsung dan Interaktif
Pemasaran langsung dan interkatif
mempunya banyak bentuk, melalui telepon, online dan secara pribadi.Terdapat
tiga karakteristik berbeda. Pesan pemasaran langsung dan interatif adalah ;
1. Penyesuaian, pesan dapat disiapkan untuk menarik
individu yang dibidik
2. Terkini, pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat
3. Interaktif, pesan dapat dirubah tergantung pada
respons seseorang
Pemasaran
dari mulut ke mulut
Pemasaran dapat berbentk on
line maupun off line, tiga karakteristik penting adalah ;
1. Kredibel, Karena orang mempercayai orang lain yang
mereka kenal dan hormato, pemasaran dari mulut ke mulut bisa sangat
berpengaruh.
2. Pribadi, Bisa menjadi dialog akrab mencermainkan
fakta, pendapat, dan pengalaman pribadi.
3. Tepat Waktu, Terjadi ketika orang menginginkannya dan
ketika mereka paling tertarik.
Penjualan
Personal
Merupakan alat paling
efektif pada tahap proses pembelian selanjutnya. Penjualan Personal memiliki
tiga kualitas berbeda
1. Interaksi Pribadi, terjadi interaktif antara dua orang
atau lebih , d=setiap pihak dapat mengamati reaksi pihak lain.
2. Pengambangan, dapat berkembang dari masalah hubungan
penjualan sampai pertemanan pribadi
3. Respons, Pembeli dapat merasa mereka wajib
mendengarkan pembicaraan Penjual
Faktor
Faktor dalam menentukan Bauran Komunkasi Pemasaran
Perusahaan harus
mempertimbangkan factor factor antara lain Jenis Pasar Produk, dimana Pasar
Konsumen cenderung menhabiskan baiaya promosi penjualan dan iklan yang lebih
banyak, Pemasar bisnis cenderung lebih banyak menggunakan Penjualan Personal.
Peranan
Iklan
1. Iklan memberiakn pengenalan terhadap perusahaan dan
prosuk
2. Jika prosuk mempunyai fitur baru, iklan dapat
menjelaskan fitur tersebut
3. Iklan pengingat lebih ekonomis dibandingkan kunjungan
penjualan
4. Iklan yang menawarkan brosur dan mencantumkan nomor
telepon merupakan cara efektif untuk menghasilkan petunjuk pada perwakilan
penjualan
5. Perwakilan penjualan dapat menggunakan salinan iklan
peusahaan untuk melegitimasi perusahaan dan prosuk mereke
6. Iklan dapat mengingatkan pelanggan cara menggunakan
produk dan meyakinkan mereka tentang pembelian yang mereka lakukan
Konstribusi Penjualan Personal
1. Peningkatan Posisi Stock, Winraniaga dapat membujuk
penyalur untuk mengambil lebih banyak stock dan memnerikan lebih banyak ruang
rak kepada merek perusahaan.
2. Pembentukan Antusiasme, Wiraniaga dapat membangun
antusiasmemendramatisir iklan dan dukungan promosi penjualan terencana.
3. Penjualan Misioner, Wiraniaga bisa mendapatkan lebih
banyak penyalur.
4. Manajemen akun Kunci, Wiraniaga dapat bertanggung
jawab menumbuhkan bisnis dengan akun terpenting.
Tahap
Kesiapan Pembeli
Tahap Siklus Hidup Produk
Alat komunikasi mempunyai efektifitas biaya yang
beragam dalam berbagai tahap siklus hidup produk. Dalam tahap pengenalan,
iklan, acara dan pengalaman, serta publisitas mempunyai efek tifitas biaya
tertinggi., diikuti oleh penjualan personal untuk mendapatkan cakupan
distribusi dan promise penjualan serta pemsaran lansgsung untuk mendorong
percobaan. Dalam tahap pertumbuhan, permintaan mempunyai momentumnya sendiri
melalui pemasaran dari mulut ke mulut.Dalam Proses kedewasaan iklan dan acara
pengalaman, serta penjualan personal semuanya menjadi penting.Dalam tahap
penurunan, promosi penjualan tetap kuat, alat komunikasi lain berkurang, dan
wiraniaga hanya memberikan perhatian minimal kepada produk.
Mengukur Hasil Komunikasi
Setelah mengimlementasikan rencana komunikasi maka
dilakukan pengukuran dampaknya pada pemirsa sasaran, apakah mereka menyadari
atau mengingat pesan, berapa kali mereka melihatnya, poin apa yang mereka
ingat, apa yang mereka rasakan tentang pesan tersebut, dan sikap mereka sebelum
dan sesudah terhadap prosuk dan perusahaan.
Mengelola
Proses Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
IMC adalah konsep
perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencna
komprehensif.
Rencana pemasaran
semacam itu mengevaluasi peran strategis
beragam disiplin komuniskasi iklan umum, respon
langsung/promosi penjualan dan hubungan masyarakat serta menggabungkan dispilin
disiplin ini untuk memberikan kejelasan,konsistensi, dan dampak maksimum melaluiintegrasi
pesan yang lancar.
Jenis media baru
kecanggihan konsumen yang semakin tinggi, kisaran alat komunikasi,pesan dan
pemirsa yang luas membuat komunikasi bersifat imperative sehingga perusahaan
bergerak menuju komunikasipemasaran integrasi. Misalnya surat kabar dan majalah
telah sangat bersemangat memformulasikan strategi digital, seperti menambahkan
video ke web page mereka, meningkatkan pendapatan iklan.
Mengkoordinasikan Media
Koordinasi media dapat
terjadi lintas di dalam jenis media, tetapi pemasar harus menggabungkan saluran
komunikasi pribadi dan nonpribadi untuk mencapai dampak maksimum. Bayangkan
seorang pemasar yang menggunakan satu sarana dalam usaha satu bidikan untuk
menjangkau dan menjual kepada calon pelanggan.
Contohnya ;
Kampanye
satu sarana, satu tahap adalah surat satu kali yang menawarkan perangkat
memasak.
Kampanyesatu
sarana, multitahap
akan bergantung pada surat suksetif kepada prospek yang sama.
Penerbit majalah
misalnya mengirimkan sekitar empat pemberitahuan yang baru kepada satu rumah
tangga sebelum menyerah. Pendekatan yang lebih berdaya guna adalah kampanye
multisarana, multitahap.
Alasan penyebab
komunikasi pemasaran terintegrasi lambat di jalankan perusahaan besar sering
mempekerjakan beberapa spesialis komunikasi yang berbeda yang mungkin
mengetahui sedikit perbandingan tentang alat komunikasi lainnya. Masalah yang
memperumit selanjutnya adalah bahwa banyak perusahaan global menggunakan
sejumlah besar agensi iklan yang tidak terkoordinasi dan infuse citra.
Kesimpulan
Komunikasi pemasaran
terintegrasi dapat menghasilkan konsistensi pesan yang lebih kuat dan membantu
membangun ekuitas merek dan menciptakan dampak penjulan yang lebih besar.
Ref : Luis R, Gomez-Mejia, David B. Balkin, Robert L. Cardy, 2012, Always Learning : Managing Human Resources, Seventh Edition, Manufactured in the USA : Pearson Education,inc
Kalau boleh tau, sumber bukunya darimana ya? Terimakasih
ReplyDeleteLuis R* Gomez-Mejia* David B. Balkin* Robert L. Cardy, 2012, Managing Human Resources, Seventh Edition, Manufactured in the USA : Pearson Education,inc
ReplyDelete