HUJAN ASAM (Ilmu Alamiah Dasar)
1. Pendahuluan
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan
dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat
asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara
yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam
lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah
yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan
oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur
dioksida dan nitrogen
oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk
asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh
bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar
keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan
dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
2. Latar Belakang
Secara alami
hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung
berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi,
mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik,
kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan
pertanian (terutama amonia).Gas-gas
yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan
kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Hujan asam karena proses
industri telah menjadi masalah yang penting di Republik Rakyat Cina, Eropa Barat, Rusia dan
daerah-daerah di arahan anginnya. Hujan asam dari pembangkit tenaga listrik di Amerika
Serikat bagian Barat telah merusak hutan-hutan di New York dan New England.
Pembangkit tenaga listrik ini umumnya menggunakan batu bara sebagai bahan
bakarnya.
Hujan asam dilaporkan pertama
kali di Manchester,
Inggris, yang
menjadi kota
penting dalam Revolusi Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus
Smith menemukan hubungan antara hujan asam dengan polusi udara. Istilah hujan
asam tersebut mulai digunakannya pada tahun 1972. Ia mengamati bahwa hujan asam
dapat mengarah pada kehancuran alam.
Walaupun hujan asam ditemukan di
tahun 1852, baru
pada tahun 1970-an
para ilmuwan mulai mengadakan banyak melakukan penelitian mengenai fenomena
ini. Kesadaran masyarakat akan hujan asam di Amerika Serikat meningkat di tahun
1990-an setelah di New York Times memuat laporan dari Hubbard Brook
Experimental Forest di New Hampshire tentang of the banyaknya kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh hujan asam.
3. Penyebab
Ada
dua penyebab utama terjadinya hujan asam yaitu penyebab alami dan akibat ulah
manusia. Salah satu penyebab alami hujan asam adalah letusan gunung berapi.
Ulah manusia yang dapat menimbulkan hujan asam
adalah pembakaran bahan bakar fosil. Contohnya batubara dan minyak. Bahan bakar
itu sering dipakai di industri (pabrik), pembangkit tenaga listrik, dan
kendaraan bermotor.
Dari proses pembakaran bahan bakar fosil akan
dihasilkan berbagai gas. Di antara gas yang melayang ke udara itu ada zat yang
bersifat asam. Zat itu adalah sulfur dioksida dan nitrogen oksida.
Sulfur dioksida bisa berubah menjadi asam sulfat.
Sedangkan nitrogen oksida bisa menjadi asam nitrat. Keduanya termasuk jenis
asam yang kuat.
Di atmosfer zat itu akan bercampur dengan
titik-titik air di awan. Hal itu mengakibatkan titik-titik air menjadi asam.
Nah, saat titik-titik air di awan jatuh ke Bumi maka terjadilah hujan asam.
4. Akibat Hujan Asam
Air hujan yang segar bisa bermanfaat bagi tumbuhan, hewan dan manusia. Tetapi tidak demikian halnya dengan hujan asam. Hujan asam bisa sangat merugikan.Hasil pertanian dan perkebunan bisa rusak bila tersiram air hujan asam. Para petani tentu akan bersedih bila tanamannya rusak.
Bagi arsitek maupun pemilik rumah, hujan asam bisa sangat menjengkelkan. Ini karena guyurannya bisa merusak bangunan. Cat tembok akan cepat mengelupas. Bahkan temboknya bisa ikut rontok!
Patung batu yang berada di luar ruangan juga tidak aman dari serangan hujan asam. Bila tersiram, lama kelamaan ia menjadi cacat dan tidak lagi menarik. Tentu akan lebih menyedihkan lagi bila kerusakan itu terjadi pada patung dan bangunan yang bernilai sejarah.
Hujan asam juga bisa mengakibatkan kematian pada ikan dan tanaman air. Ini karena mereka teracuni berbagai zat berbahaya yang dibawa air hujan asam.
5. Pembentukan hujan asam
Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh
dari analisa es kutub. Terlihat turunnya kadar pH sejak dimulainya Revolusi
Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme
yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun,
organisme-organisme yang mati akan mengendap dalam lapisan-lapisan sedimen di
dasar kolam. Pertumbuhan diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga jumlah
diatom yang ditemukan di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH secara
tahunan bila kita melihat ke masing-masing lapisan tersebut.
Sejak dimulainya Revolusi Industri, jumlah emisi
sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer turut meningkat. Industri yang
menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara,
merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area
industri terkadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber
ini, ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan
asam.
Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan
dengan pertumbuhan populasi dan industri tetapi telah berkembang menjadi lebih
luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal
berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya
akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas.
Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di
mana daerah pegunungan
cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan di sini.
Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH
dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi
ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan
populasi ikan. Asam di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan
trout untuk keluar dari telurnya. Asam
juga mengikat logam beracun seperi alumunium di
danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan
di sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernafas.
Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber
makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam dalam
berbagai macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga
nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur
dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi
yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
Ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam
menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya
wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan Berbagai
penyakit.
6. Mengungkap Proses Terjadinya Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali digunakan Robert
Angus Smith pada tahun 1972. Ia menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah kawasan
industri di bagian utara Inggris. Hujan asam ini pada dasarnya merupakan bagian
dari peristiwa terjadinya deposisi asam. Deposisi asam terdiri dari dua jenis,
yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering adalah peristiwa terkenanya
benda dan molekul hidup oleh asam yang ada dalam udara.
Hal ini bisa terjadi di daerah perkotaan, karena
adanya pencemaran udara dari lalu lintas yang berat dan daerah yang langsung
terkena udara yang tercemar dari pabrik. Dapat pula terjadi di daerah
perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Deposisi
kering biasanya terjadi di tempat dekat sumber pencemaran.
Sedangkan deposisi basah ialah turunnya dalam
bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asam di dalam udara larut ke dalam
butir-butir air di awan. Jika kemudian turun hujan dari awan itu, air hujannya
akan bersifat asam. Dalam bahasa Inggris peristiwa ini disebut dengan rain-out.
Deposisi basah dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang
mengandung asam, sehingga asam itu larut ke bumi. Peristiwa ini disebut wash-out.
Emisi yang berasal dari transportasi (pencemaran
udara akibat aktivitas transportasi besarnya 33-50% dari pencemaran total pada
udara) dengan menggunakan metode pengubah katalik (catalytic converter).
Namun, alat ini hanya dapat dipergunakan pada kendaraan dengan bahan bakar
minyak (BBM) bensin dan tidak pada mesin diesel.
Alat ini pun juga tidak dapat dipergunakan pada
bensin yang mengandung timbal (Pb), sehingga tidak dapat dipergunakan di negara
yang masih mempergunakan bensin jenis ini, seperti di Indonesia. Pengubah katalik ini
dipasang pada knalpot menggunakan campuran platinum dan rhodium sebagai
katalisator. Alat ini dapat mengubah CO dan HC menjadi CO2 dan air serta
mereduksi NOx menjadi gas nitrogen. Dengan alat ini emisi CO, HC, dan NOx dapat
dikurangi sampai dengan 90%.
Ada
beberapa Solusi yang dapat mengurangi terjadinya hujan asam di dunia ini :
- Penghematan energi
Penghematan energi ini
mempunyai keuntungan dalam mengurangi CO2 selain mengurangi emisi lainnya.
Namun, tentunya bersifat fleksibel, sehingga terdapat pilihan yang luas yang
bisa dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat.
- Di
Amerika
Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan Flue
gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang
dari cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber yang umum
digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Wet scrubber
pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi dengan kipas yang mengambil gas asap
dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur juga
diinjeksikan ke ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong serta
bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur
menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan
dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi
sulfat industri.
- Land-fill,
Di beberapa area, sulfat tersebut dijual ke pabrik kimia sebagai gipsum bila kadar kalsium sulfatnya tinggi.
Di tempat lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-fill
8. Kesimpulan
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan
dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat
asam (pH sedikit di bawah 6). Jadi pertama kali hujan asam terjadi di Manchester,
Inggris, yang
menjadi kota
penting dalam Revolusi Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus
Smith menemukan hubungan antara hujan asam dengan polusi udara. Sebenarnya Ada
dua penyebab utama terjadinya hujan asam yaitu penyebab alami dan akibat ulah
manusia. Salah satu penyebab alami hujan asam adalah letusan gunung berapi.
Hujan asam ini pada dasarnya
merupakan bagian dari peristiwa terjadinya deposisi asam, dan hujan asam ini
terlihat mulai meningkat dari analisa es kutub. Terlihat turunnya kadar pH
sejak dimulainya Revolusi Industri dari 6 menjadi 4,5. oleh sebab
itu banyak sekali orang yang dirugikan dengan adanya hujan asam contoh- nya
bila telah terjadi hujan asam
- ikan-ikan yang ada di sungai atau di kolam akan
mati karena pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara
pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam
air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya. Asam
juga mengikat logam beracun seperi alumunium di
danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan
di sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernafas.
- pohon-pohan pun akan cepat mati karena Lapisan
lilin pada daun
rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan
dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih
sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
- bahkan hujan asam juga sangat berpengaruh
terhadap manusia karena ion-ion beracun akan terlepas, air akan tercampur
dengan alumunium itu akan menyebabkan berbagai penyakit yang timbul di diri
manusia.
Dan solusi yang paling baik untuk mencegah lagi
terjadinya hujan asam ialah dengan penghematan energi.
NB: ‘Disadur dari internet’
www.id.wikipedia.org
No comments:
Post a Comment