BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat
dalam penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan non-bisnis.Setiap organisasi yang melakukan penjualan
kepada konsumen akhir, apakah itu produsen, pedagang besar, atau pengecer
melakukan eceran.
Sama seperti produk, jenis – jenis took
eceran melewati tahap – tahap pertumbuhan dan penurunan. Ketika toko – toko
yang ada menawarkan lebih banyak layanan untuk tetap tampil bersaing, biaya dan
harganya akan naik, yang membuka pintu dari bentuk – bentuk eceran baru yang
menawarkan bauran barang dagang dan layanan dengan harga yang lebih rendah.
Walaupun banayk toko eceran dimiliki eceran
independen, makin banyak diantara masuk dalam suatu bentuk eceran
korporat.Organiasi – organisasi eceran mencapai banyak ekonomi skala, seperti
daya yang lebih kuat, pengakuan merek yang lebih luas, dan karyawan yang lebih
terlatih. Jenis – jenis utama eceran korporat adalah jaringan sukarela,
koperasi pengecer, koperasi konsumen, Organisasi waralaba, dan konglomerat
perdagangan.
Perdagangan besar meliputi semua aktifitas
yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada orang – orang yang
membeli untuk dijual kembali atau untuk pengguna bisnis.
Sama seperti pengecer, pedagang besar harus
mengambil keputusan mengenai pasar sasaran, keragaman, dan layanan produk,
harga, promosi, dan tempat.Pedagang besar yang paling berhasil adalah orang –
orang yang menyesuaikan layanannya untuk memenuhi kebutuhan pemasok dan dan
pelanggan sasarannya.
Produsen produk – produk fisik dan jasa harus
mengambil keputusan tentang logistic pasar, cara terbaik untuk menyimpan dan
memindahkan barang dan jasanya ke tujuan – tujuan pasar. Tugas logistic adalah
mengkoordinasikan kegiatan pemasok, agen.Pembelian, produsen, pemasar, anggota
– aggota saluran, dan pelanggan.Keuntunganbesar dalam efisiensi logistic
berasal dari kemajuan teknologi informasi.Walaupun biaya logistic pasar dapat
saja tinggi, program logistik pasar yang terencana dengan baik dapat menjadi
alat yang ampuh dalam pemasaran yang bersaing.Tujuan akhir logistik pasar
adalah memenuhi tuntutan pelanggan dengan efisien dan menguntungkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
ECERAN
Eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi dan
non-bisnis.
Pengecer (retailer) atau toko
eceran (retail store) adalah setiap
usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari eceran.
2.1.1
Jenis – jenis pengecer
Pengecer toko, pengecer non-toko,
dan organisasi eceran, Dari jenis toko eceran yang paling terkenal adalah toko
serba ada.Jenis-jenis toko eceran melewati tahap-tahap pertumbuhan dan
penurunan yang dapat digambarkan sebagai siklus hidup eceran.
2.1.1.1
Tingkat Layanan
Hipotesis roda-eceran (Wheel of retailing) menjelaskan salah
satu alasan mengapa muncul jenis-jenis toko baru.Toko-toko eceran konvesional
biasanya meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi
biaya.Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari empat
tingkat layanan :
- Swa-layan (Self-Service)
Swa-layan adalah landasan semua usaha diskon. Banyak pelanggan bersedia
melakukan proses menemukan-membandingkan-memilih sendiri guna menghemat uang.
- Swa-pilih (Self-selection)
Swa-pilih adalah pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka
dapat meminta bantuan.
- Layanan terbatas (Limited-limited)
Pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja, dan pelanggan
memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. Toko – toko tersebut juga
menawarkan layanan ( seperti kredit dan hak mengem,balikan barang).
- Layanan lengkap (full service)
Wiraniaga siap membantu
dalam setiap tahap proses menemukan- membandingkan-memilih tersebut. Pelanggan
yang suka dilayani lebih menyukai jenis tiko ini.Biaya karyawan yang tinggi,
ditambah dengan jumlah barang khusus yang tinggi dan jenis barang yang
perputarannya lambat dan banyaknya jasa, menyebabkan eceran yang berbiaya
tinggi.
Dengan menggabungkan berbagai tingkat layanan
yang berbeda – beda ini dengan berbagai produk yang berbeda, kita dapat
membedakan keempat strategi pemosisian besar yang tersedia bagi pengecer,
sebagaimana yang diperlihatkan sebagai berikut dan pada gambar 1.1 :
- Bloomingdale
Toko – toko yang menampilkan produk yang sangat beragam dan bernilai
tambah tinggi.Toko – toko dalam kuadran ini sangat memberikan perhatian pada
rancangan toko, mutu produk, layanan dan citra.Marjin labanya tinggi.
- Tiffany.
Toko – toko yang menampilkan keragaman produk yang sempit dan bernilai
tambah tinggi.Toko – toko seperti ini menggembangkan citra ekslusif dan
cenderung beroperasi dengan marjin tinggi dan volume rendah.
- Sunglass Hut.
Toko – toko yang menampilkan lini yang sempit dan bernilai bertambah
rendah.Toko – toko seperti ini mempertahankan biaya dan harganya tetap rendah
dengan melakukan pembelian, perdagangan, pengiklanan dan distribusi secara
terpusat.
- Wal-Mart
Toko – toko yang menampilkan
lini yang luas dan bernilai tambah rendah.Toko – toko tersebut memusatkan
perhatian untuk mempertahankan harga tetapRendah sehingga memiliki citra
sebagai tempat untuk membeli barang.Toko – toko tersebut mengimbangi marjin
yang rendah dengan volume yang tinggi.Eceran non-toko tumbuh jauh lebih pesat
dibandingkan dengan eceran toko. Eceran non-toko terbagi menjadi empat kategori
utama yaitu sebagai berikut :
- Penjualan langsung (juga disebut penjualan multi-tingkat, pemasaran jaringan).
Adalah industri senilai $9 miliar, dengan lebih dari 600 perusahaan yang
melakukan penjualan dari rumah kerumah atau melalui pesta penjualan di
rumah.Yang terkenal dalam penjualan dari orang ke orang adalah Avon,
Electrolux, dan Southwestern Company dari Nashville (Bibles).
- Pemasaran langsung.
Berakar dalam pemasaran langsung dan catalog (Lands' End, L.L. Bean);
pemasaran tersebut mencakup telemarketing (1-800-FLOWERS), pemasaran tanggapan
langsung televise (Home Shoping Network, QVC), dan belanja elektronik
(Amazon.com,Autobitel.com).
- Penjajaan otomatis
Digunakan untuk berbagai macam dagangan, termasuk barang-barang impuls,
seperti rokok, minuman ringan, kopi, permen, surat kabar, majalah, dan
produk-produk lain seperti kaos kaki, kosmetik, makanan hangat, kondom, buku
bersampul tipis.
- Jasa pembelian
Adalah pengecer tanpa toko yang melayani pelanggan khusus, biasanya
karyawan organisasi-organisasi besar yang berhak membeli dari daftar vpengecer
yang telah sepakat untuk memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.
2.1.1.2
Eceran Korporat
Eceran korporat (corporate
retailing), organisasi-organisasi eceran korporat mencapai ekonomi skala, daya
beli yang lebih besar, pengakuan merek yang lebih luas, dan karyawan yang lebih
terlatih.
Jenis-jenis
utama eceran korporat :
- Toko Jaringan Korporat (Corporate Chain Store)
Dua gerai atau lebih yang biasanya dimiliki dan dikendalikan, dengan
melakukan pembelian dan perdagangan terpusat, dan menjual lini dagangannya yang
mirip.Ukurannya memungkinkan toko jaringan korporat tersebut membeli dalam
jumlah besar dengan harga yang lebih rendah, dan mampu memperkerjakan ahli-ahli
korporat untuk melakukan tugas-tugas penetapan harga, promosi, perdagangan,
pengendalian persediaan, dan perkiraan penjualan.Contoh : Tower Records, GAP,
Pottery Barn.
- Jaringan Sukarela (Voluntary Chain Store)
Kelompok pengecer independent yang disponsori pedagang besar, yang
melakukan pembelian besar-besaran dan perdagangan umum.Contoh : Independent
Grocers Allience (IGA), True Value Hardware.
- Koperasi pengecer (Retailer Cooperative)
Pengecer-pengecer independent yang membentuk organisasi pembelian pusat
dan melakukan kegiatan-kegiatan promosi bersama.Contoh : Contoh : Associated
Grocers (pangan), ACE Hardware (bidang perkakas).
- Koperasi Konsumen (Consumer Cooperative)
Perusahaan eceran yang dimiliki pelanggannya.Dalam koperasi konsumen,
penduduk menyerahkan uang untuk membuka toko mereka sendiri, memberikan suara
untuk menetapkan kebijakannya, memilih suatu kelompok untuk mengelolanya, dan
menerima dividen keanggotaan.
- Organisasi Waralaba (Franchise Organization)
Perhimpunan berdesarkan kontrak antara pemberi waralaba (produsen,
pedagang besar, organisasi jasa) dan pemegang waralaba (pengusaha independent
yang membeli hak untuk memiliki dan menjalankan satu atau beberapa unit dalam
system waralaba tersebut).Waralaba telah menonjol dalam puluhan bidang produk
dan jasa.Contoh : McDonald's, Subway , Pizza Hut, Jiffi Lube, Meineke Mufflers,
7-Eleven).
- Konglomerat Perdagangan (Merchandising Conglomerate)
Perusahaan berbentuk bebas yang menggabungkan beberapa lini eceran yang
berbeda-beda dan terbentuk di bawah kepemilikan yang terpusat, bersama suatu
penggabungan distribusi dan manajemen.
Contoh : Allied Domeq PLC menjalankan Dunkin' Donuts dan Baskin-Rabbins,
ditamabah dengan sejumlah pengecer inggris dan suatu kelompok anggur dan
minuman keras.
2.1.2
Keputusan Pemasaran
Dalam menghadapi persaingan yang
meningkat dari rumah-rumah diskon dan toko-toko barang khusus, toko serba
mempunyai cabang di pusat – pusat perbelanjaan pinggir kota.
Pasar swalayan telah membuka
toko-toko yang lebih besar menjual jenis barang yang lebih banyak dan lebih
beragam, dan memperbaharui fasilitasnya.Pasar swalayan juga menaikkan anggaran
promosi dan beralih secara besar-besaran ke merek-merek pribadi.
2.1.2.1
Pasar Sasaran
Keputusan terpenting pengecer
berkaitan dengan pasar sasaran.Sebelum pasar sasaran ini didefinisikan dan
dikenali profilnya, pengecer tersebut tidak mungkin mengambil keputusan yang
konsisten mengenai keragaman produk, dekorasi toko, pesan dan media iklan,
harga, dan tingkat layanan.
2.1.2.2
Keragaman Produk Dan Perolehan Produk
Keragaman produk (product
assort-ment) pengecer harus sesuai dengan harapan belanja dari pasar
sasarannya.Pengecer tersebut harus memutuskan keluasan dan kedalaman keragaman
produk.
Beberapa
kemungkinan strategi diferensiasi produk yaitu sebagai berikut :
- Merek nasional ekslusif yang tidak tersedia dipengecer sasaran
- Menampilkan kebanyakan barang dagangan merek pribadi
- Menampilkan acara-acara penjualan istimewa yang sangat sukses
- menampilkan barang dagangan kejutan atau yang selau berubah
- Menampilkan barang dagangan terakhir atau terbaru lebih dulu
- Menawarkan layanan yang menyesuaikan barang dagangan
- Menawarkan beragam barang dengan sasaran yang sangat khusus
2.1.2.3 Layanan Dan Atmosfer Toko
Pengecer juga harus memutuskan
bauran laytanan ('service mix') untuk ditawarkan kepada pelanggan :
- Layanan pra-pembelian mencakup penerimaan telepon dan pesanan pos, iklan, pajangan etalase dan interior, kamar pas, jam buka toko, peragaan busana, tukar tambah.
- Layanan purna-pembelian mencakup pengiriman dan penyerahan, pembungkusan hadiah, penyesuaian dan pengembalian barang, pengubahan dan penyesuaian, pemasangan, pengukiran.
- Layanan tambahan mencakup informasi umum, pencarian cek, tempat parkir, restoran, perbaikan, pendekorasian interior, kredit, kamar belakang.
Bauran layanan tersebut adalah sasaran utama untuk membedakan suatu toko
dari toko lainnya; hal yang sama berlaku untuk atmosfer, Atmosfer adalah unsure
lain dalam gudang persenjataan toko. Setiap toko mempunyai tata letak fsik yang
mempersulit atau memudahkan pembeli.
2.1.2.4
Keputusan Harga
Harga adalah faktor pemosisian utama dan harus diputuskan dalam
kaitannya dengan pasar sasaran, bauran keragaman produk dan layanan, dan
pesaingannya. Pengecer akan menetapkan harga yang rendah untuk beberapa jenis
produk yang berfungsi sebagai penarik pengunjung atau barang pancingan. Mereka
akan merencanakan penurunan harga untuk barang dagangan yang perputarannya
lambat.
Beberapa pengecer telah meninggalkan "Penetapan Harga
Penjualan" dan memilih harga rendah setiap hari (EDLP-Every Day Low
Pricing). EDLP dapat menghasilkan biaya iklan yang lebih rendah, stabilitas
harga yang lebih baik, citra
kejujuran dan keandalan yang lebih kuat, dan laba eceran yang lebih
tinggi. Jaringan pasar swlayan yang mempraktikan harga rendah setiap hari
sering memperoleh laba yang lebih besar dari pada jaringan pasar swalayan yang
mempraktikan penetapan harga penjualan.
2.1.2.5
Keputusan Promosi
Pengecer menggunakan berbagai macam alat promosi untuk menghasilkan
lalu-lintas pengunjung dan pembelian. Mereka memasang iklan, mengadakan obral
khusus, menertibkan kupon potongan harga, dan menjalankan program hadiah untuk
orang yang sering berbelanja, sample makanan di toko, dank upon dirak atau
dikasir.
2.1.2.6
Keputusan Tempat
Pengecer sudah terbiasa mengatakan bahwa ketiga kunci sukses
keberhasilan adalah "Lokasi, Lokasi, dan Lokasi". Kemudian lokasi
dirinci lagi menjadi pemilihan wilayah suatu Negara sebagai tempat untuk
membuka gerai, lalu memilih kota tertentu, dan kemudian tempat tertentu.
Pengecer dapat menempatkan tokonya di distrik bisnis pusat, pusat
perbelanjaan regional, pusat perbelanjaan lingkungan, pertokoan, atau di toko
yang lebih besar :
- Distrik Bisnis Umum (General Business District).
Ini adalah daerah kota yang tertua dan terpadat lalu lintasnya, sering
dikenal sebagai pusat kota. Biaya sewa toko dan kantor biasanya tinggi
- Pusat Perbelanjaan Regional (Regional Shopping Center).
Ini adalah mal-mal besar pinggir kota yang berisikan 40 hingga 200 toko.
Biasanya mal menampung satu atau dua toko utama yang terkenal secara nasional
dan sangat banyak toko yang lebih kecil, yang banyak diantaranya dijalankan
sebagai waralaba.Mal menarik Karena tempat parkir yang luas, tempat belanja
satu atap, restoran, dan fasilitas-fasilitas rekreasi.
- Pusat Perbelanjaan Lingkungan (Community Shopping Center).
Ini adalah mal-mal yang lebih kecil dengan satu toko utama dan 20 hingga
40 toko kecil.
- Perokoan (Strip mall yang disebut juga shopping strip).
Ini berisikan sekelompok toko, yang biasanya ditempatkan di satu
bangunan panjang, yang melayani kebutuhan suatu lingkungan tetanggaan untuk
bahan makanan, perkakas, binatu, perbaikan sepatu, dan binatu kimia.
- Lokasi didalam toko yang lebih besar.
Pengecer – pengecer terkenal tertentu (Mc Donald, Starbucks, dll) menempatkan unit-unit baru yang lebih kecil
sebagai ruang konsensi didalam toko atau tempat usaha yang lebih besar, seperti
Bandar udara, sekolah, toserba.
Pengecer dapat menggunakan berbagai
metode untuk menilai lokasi, termasuk jumlah lalu lintas pengunjung, survey
kebiasaan belanja pelanggan, dan analisis lokasi – lokasi bersaing
Pengecer
dapat menilai efektifitas penjualan toko tertentu dengan melihat 4 indikator
yaitu :
- jumlah orang yang lewat pada hari biasa
- persentase orang yang masuk ke toko tersebut
- persentase orang yang masuk dan membeli
- jumlah rat-rata yang dibelanjakan untuk setiap penjualan
2.1.3
Kecenderungan Dalam Eceran
Perkembangan utama yang perlu
diperhitungkan pengecer dan produsen dalam strategi bersaing, diantaranya
sebagai berikut :
- Bentuk dan kombinasi eceran baru.
Beberapa toko swalayan menampung cabang – cabang bank, toko-toko buku
menampilkan kedai kopi.
- Pertumbuhan persaingan antar-jenis
Beberapa jenis toko yang berbeda toko diskon, ruangan pengecer catalog,
semuanya bersaing untuk mendapatkan konsumen yang sama dengan menjual jenis
barang dagangan yang sama
- Perumbuhan pengecer – pengecer raksasa
Melalui system informasi, system logictic, dan daya belinya yang lebih
unggul, pengecer – pengecer raksasa mampu memberikan layanan yang baik dan
volume produk yang sangat besar dengan harga yang menarik kepada konsumen yang
sangat baik.
- Investasi yang makin tumbuh dalam teknologi
Pengecer menggunakan computer untuk menghasilkan pikiran yang lebih
baik, mengontrol biaya persediaan, melakukan pemasangan secara elektronik dari
pemasok, mengirim e-mail antara toko-toko. Mereka menggunakan system pindah di
pintu kasir dan system penanganan barang dagangan yang canggih
- Kehadiran global pengecer – pengecer utama
Pengecer-pengecer dengan format yang unik dan pemosisian merek yang kuat
makin banyak muncul di Negara-negara lain.
- Menjual pengalaman, bukan sekedar barang.
Pengecer sekarang menambahkan suasana yang menyenangkan dan berusaha
untuk bersaing dengan toko-toko lain dan pengecer – pengecer on-line
- Persaingan antar eceran yang berbasis toko dan yang berbasis non-toko
Sekarang konsumen menerima tawaran penjualan melalui surat langsung dan
katalog dan melalui televise, computer, dan telepon
2.2
PERDAGANGAN BESAR
Pedagang besar atau disebut juga distributor, meliputi semua kegiatan
yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada orang – orang yang
membelinya untuk dijual kembali atau untuk penggunaan bisnis.
Perbedaan pedagang besar dengan
eceran, yaitu :
- pedagang besar memberikan perhatian yang lebih sedikit kepada promosi, atmosfer, dan lokasi karena mereka berhadapan dengan pelanggan bisnis, bukan konsumen akhir.
- Transaksi perdagangan besar biasanya lebih besar daripada transaksi eceran, dan pedagang besar biasanya menjangkau daerah perdagangan yang lebih luas daripada pengecer.
- pemerintah berhubungan dengan pedagang besar dan pengecer dengan cara yang berbeda dalam hal peraturan hukum dan pajak.
Pada umumnya pedagang besar menggunakan beberapa fungsi sebagai berikut
:
- Penjualan dan promosi
Tenaga penjualan pedagang besar membantu produsen menjangkau banyak
pelanggan bisnis kecil dengan biaya yang relative rendah.
- Pembelian dan penyediaan produk yang beragam.
Pedagang besar sanggup memilih jenis barang dan menyediakan beragam
produk yang dibutuhkan pelanggannya, sehingga mengurangi sangat banyak
pelanggannya.
- Memecah – mecah jumlah yang sangat besar
Pedagang besar memberikan penghematan bagi pelanggannya dengan membeli
barang dalam jumlah besar .
- Pergudangan
Pedagang besar menyimpan persediaan, sehingga mengurangi resiko dan
biaya persediaan dan biaya persediaan bagi pelanggan.
- Pengangkutan
Pedagang besar sering dapat melakukan pengiriman yang lebih cepat kepada
pembeli Karena mereka lebih dekat dengan pembeli tersebut
- Pembiayaan
Pedagang besar membiayai pelanggan dengan memberikan kredit
- Penanggung risiko
Pedagang besar menanggung sebagian risiko dengan memegang kepemilikan
dan menanggung risiko pencurian, kerugian, dan kerusakan
- Informasi pasar
Pedagang besar memasok informasi kepada pemasok dan pelanggan
- Jasa manajemen dan konsultasi.
Pedagang besar membantu pengecer meningkatkan usahanya dengan melatih
petugas penjualan, membantu tata letak menciptakan system akutansi dan
pengendalian persediaan.
2.2.1
Pertumbuhan Dan Jenis Perdagangan Besar
Jenis – jenis pedagang besar, yaitu
sebagai berikut :
1.
Pedagang Besar Niaga (Merchant Wholesaler).
Perusahaan – perusahaan yang dimiliki secara independent yang mempunyai
kepemilikan atas barang dagangan.
2.
Pedagang Besar Layana Penuh
Menyimpan persediaan, memiliki tenaga penjualan, menawarkan kredit, dan
memberikan bantuan manajemen.
3.
Pedagang Besar Layanan Terbatas
Menawarkan layanan yang lebih sedikit kepada pemasok dan pelanggan.
4.
Pialang dan Agen
Tidak mempunyai kepemilikan atas barang dan hanya melakukan sedikit
fungsi
5.
Agen.
Mewakili pembeli atau penjual dengan lebih permanent.
6.
Cabang dan Kantor Produsen dan Pengecer.
Usaha perdagangan besar yang dilakukan sendiri oleh penjual atau
pembeli, alih-alih melalui pedagang besar independent.
7.
Pedagang Besar Lain
Sejumlah kecil jenis khusus pedagang besar ditemukan dalam sector
perekonomian tertentu.
2.2.2
Keputusan Pemasaran Pedagang Besar
2.2.2.1 Pasar Sasaran
Pedagang besar dapat
memilih kelompok pelanggan sasaran berdasarkan ukuran, jenis pelanggan,
kebutuhan layanan.
2.2.2.2 Keragaman Produk dan layanan.
Pedagang besar mendapat tekanan besar untuk menyediakan lini lengkap dan
mempertahankan persediaan yang memadai untuk dikirim segera, tetapi biaya
penyimpanan persediaan besar dapat mengahsilkan laba.
2.2.2.3 Keputusan Harga.
Padagang besar biasanya menaikan harga pokok barangsebesar persentase
konvensianal.Dalam pedagang besar kebutuhan pokok, marjin laba rata-rata sering
berada dibawah 2 persen.Mereka mungkin menurunkan marjinnya untuk beberapa lini
guna untuk merebuit pelanggan-pelanggan baru yang penting.
2.2.2.4 Keputusan Promosi.
Padagang besar terutama mengandalkan tenaga penjualannya untuk mencapau
tujuan-tujuan promosinya.Pedagang basar perlu mengembangakan strategi promosi
menyeluruh yang melibatkan iklan perdagangan, promosi penjualan, dan
pemberitaan.
2.2.2.5 Keputusan Tempat.
Pedagang besar yang maju telah memperbaiki prosedur dan biaya penanganan
bahan dengan mengembangkan gudang yang diotomatisasi dan meningkatkan kemampuan
pasukannya melalui system informasi yang maju.
2.2.3
Kecenderungan Dalam Perdagangan besar.
Produsen selalu
mempunyai untuk tidak menggunakan pedagang
besar atau
mengganti yang tidak efisien dengan yang lebih baik. Bahkan tampak bahwa
pedagang-pedagang besar mengarah ke kemorosotan besar ketika produsen –
produsen dan pengecer- pengecer besar secara agresif memasuki program pembelian
langsung.
2.3. LOGISTIK
PASAR
Distribusi fisik tekah dikembangkan menjadi
konsep manajemen rantai penawaran (SCM – Supply Chain Management) yang lebih
luas.Manajemen rantai penawaran dimulai sebelum distribusi fisik, manajemen
tersebut meliputi pembelian masukan yang tepat (bahan mentah komponen dan
peralatan modal), mengubahnya dengan effisien menjadi produk jadi, dan
mengirimnya ke tujuan akhir.
Perusahaan harus lebih dahulu
memikirkan pasar sasaran tersebut dan kemudian merancang rantai penawaran
kebelakang dari titik pijak tesebut, pedagang ini disebut perencanaan rantai
permintaan (Demand Chain Planning).
Perancang
logistic pasar mempunyai empat langkah, yaitu :
- Memutuskan masalah nilai perusahaan tersebut kepada pelanggan – pelanggannya
- Memutuskan rancangan saluran terbaik dan strategi jaringan untuk menjangkau pelanggan.
- Mengembangkan keunggulan operasi dalam memperkirakan penjualan, manajemen pergudangan, manajemen transportasi, dan manajemen bahan.
- Mengimplementasikan jalan keluar dengan system informasi, peralatan, kebijakan, dan prosedur terbaik.
Logistik pasar mengakibatkan upaya
mempelajaricara yang paling efisien untuk menyerah nilai :
Perusahaan peranti lunak biasanya memandang
tantangannya berupa kemampuan menghasilkan dan mengemas disket peranti lunak
dan buku panduannya, kemudian mengirimkan kepada pedagang besar, kepada
pengecer, dan kemudian menjualnya kepada pelanggan.IKEA Retailer, pemegang
waralaba konsep IKEA yang terkenal di dunia untuk penjualan eceran mebel dan
perabot rumah tangga.
Tugas logistic pasar memerlukan system logistic terintegrasin (ILS –
Integrated Logistics System), yang melibatkan manajemen bahan, system aliran
bahan, dan distribusi fisik, yang didukung teknologi informasi.
Sistem informasi memegang peran yang sangat penting dalam mengelola
logistic pasar, khususnya computer, tempat – tempat penjualan, berkode produk
yang seragam, penelusuran satelit, pertukaran data elektronik (EDI) dan
transfer data elektronik (EFT-Electronic Funds Transfer).
Para pakar menyebut logistic pasar sebagai
"Garis perbatasan terakhir menuju penghematan biaya". Biaya logistik pasar yang lebih rendah akan
memungkinkan harga yang lebih rendah, menghasilkan marjin laba yang lebih
tinggi. Sekalipun biaya logistic pasar tersebut dapat saja tinggi, program yang
terencana dengan baik dapat menjadi alat yang ampuh dalam pemasaran bersaing.
Perusahaan-perusahaan dapat menarik
lebih banyak pelanggan dengan menawarkan layanan yang lebih baik, waktu siklus
yang lebih cepat, atau harga yang lebih rendah melalui penyempurnaan logistik
pasar.
Jika logistikpasar suatu perusahaan tidak
diciptakan dengan tepat maka perusahaan akan kehilangan pelanggan jika
perusahaan tersebut gagal memasok barang tepat waktu. Pelanggan menginginkan
waktu siklus pemesanan yang lebih singkat, yang berarti pemasok harus memiliki
ketersediaan yang tinghgi dalam stok.
Perusahaan – perusahaan yang cerdas akan
meninggalkan layanan logistic "satu ukuran untuk semua" dan
menyesuaikan tawarannya dengan masing-masing tuntutan pelanggan utama. Beberapa
pengecer besar akan menginginkan pengiriman setiap hari dengan volume yang
lebih kecil; yang lainnya akan menerima pengiriman yang tidak begitu sering
dengan volume yang lebih besar.
2.3.1
Tujuan Logistik Pasar
Banyak perusahaan menyebutkan tujuan logistic
pasarnya adalah "mengirimkan barang yang tepat ke tempat yang tepat pada
saat yang tepat dengan biaya yang terendah".Sayangnya, tujuan ini hanya
memberikan sedikit bantuan praktis.Tidak satupun system dapat sekaligus
memaksimalkan layanan pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi.Layanan
pelanggan yang maksimum menyiratkan persediaan yang besar, transportasi yang
mahal, dan gudang yang banyak, yang semuanya menaikkan biaya logistic pasar.
Suatu perusahaan tidak dapat mencapai
efisiensi logistic pasar dengan meminta masing – masing manajer logistic pasar
meminimalka biaya logistiknya sendiri.
Biaya logistic pasar saling berinteraksi dan sering terkait secara negative,
misalnya :
- departemen pengiriman menggunakan peti kemas yang murah untuk meminimalkan biaya pengiriman. Peti kemas yang lebih murah mengakibatkan tingkat kerusakan barang yang lebih tinggi dan rasa sakit hati pelanggan.
- Manajer persediaan lebih menyukai persediaan yang rendah. Hal ini meningkatkan kehabisan persediaan, pemesanan kembali, tugas-tugas administrasi, pelaksanaan produksi khusus, dan pengiriman angkutan cepat yang berbiaya tinggi
Mengingat tujuan-tujuan logistic pasar tersebut, perusahaan harus
merancang system yang akan meminimalkan biaya untuk mencapai tujuan tersebut.
Masing – masing system logistic pasar yang memungkinkan akan mengakibatkan biaya
berikut :
M =
T + FW
+ VW + S
Dimana,M = Total biaya logistic pasar untuk system yang diusulkan.
T =
Total biaya pengangkutan untuk system yang diusulkan.
FW =
Total biaya tetap penggudangan untuk system yang diusulkan
VW =
Total biaya tidak tetap penggudangan (termasuk persediaan)
untuk system yang diusulkan
S =
Total biaya kehilangan penjualan karena penundaan
pengiriman
rata-rata karena system yang diusulkan
Keputusan Logistik Pasar
Empat
keputusan utama harus diambil berkenaan dengan logistic pasar.
- Pemrosesan pesanan
Bagaimana sebaiknya pesanan ditangani ?
- Penggudangan
Di mana persediaan sebaiknya ditempatkan?
- Persediaan
Berapa banyak persediaan sebaiknya disimpan ?
- PengangkutanBagaimana sebaiknya barang dikirimkan ?
Pemrosesan Pesanan
Sebagian besar perusahaan dewasa ini mencoba memperpendek siklus pesanan
hingga penbayaran yaitu yang terlewatkan antara penerimaan pesanan, pengiriman
dan pembayaran. Siklus ini mencakup banyak tahap, yang meliputi pengiriman pesanan
oleh wiraniaga, pemasukan pesanan dan pemeriksaan kredit pelanggan, penjadwalan persediaan dan
produksi, pengiriman pesanan dan faktur dan penerimaan pembayaran.
Penggudangan
Setiap perusahaan harus menyimpan barang jadi hingga produk terebut terjual,
karena siklus produksi dan konsumsi jarang bersesuaian, fungsi penyimpanan
membantu mengatasi perbedaan antara produksi dan jumlah yang diinginkan
pasar.Perusahaan tersebut harus memutuskan jumlah lokasi penyimpanan
persediaan.
Persediaan
Tingkat persediaan melambangkanbiaya besar.Wiraniaga tentu menginginkan
perusahaan menyimpan cukup banyak persediaan untuk memenuhi semua pesanan
pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak akan efektif dalam biaya. Biaya
persediaan naik dengan sangat tajam apabila tingkat layanan pelanggan mendekati
100 persen.Manajemen perlu mengatahui berapa banyak penjualan dan laba
meningkat sebagai akibat dari penyimpanan persediaan lebih besar dan juga janji
waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat, dan kemudian mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan persediaan mencakup pengetahuan tentang kapan
harus memesan dan berapa banyak yang harus dipesan.Keputusan lainnya adalah
berapa banyak harus dipesan, makin kurang sering pemasaran harus dilakukan.
Biaya pemrosersan pesanan harus dibandingan dengan biaya penyimpanan
persediaan. Makin besar persediaan rata-rata yang disimpan, makin tinggi pula
biaya penyimpanan persediaannya, diamana biaya penyimpanan ini meliputi biaya gudang, biaya modal, pajak dan
asuransi, dan penyusutan dan keusangan.
Jumlah pesanan yang optimal dapat ditentukan dengan mengamati berapa
penjumlahan biaya pemrosenan pesanan dan biaya penyimpanan persediaan pada
tingkat pesanan yang berbeda. Biaya pemrosesan pesanan per unit menurun sejalan
dengan jumlah unit yang dipesan karena biaya pesanan tersebut akan disebar
lebih banyak unit. Biaya penyimpanan persediaan per unit meningkat sejalan
dengan jumlah unit yang dipesan karena masing-masing unit akan berada lebih
lama dalam persediaan.
Perisaan – perusahaan mengurangi
biaya persediaannya dengan memberlakukan barang- persediaan secara berbeda.
Perusahaan – perusahaan tersebut memposisikan barang – banrang persediaan menurut resiko dan pelauang.
Perusahaan tersebut membedakan antara barang-barang macet ( berisiko tinggi
peluang rendah), barang-barang kritis ( ririko tinggi, peluang tinggi ),
komoditas ( riosiko rendah, peluang tinggi), dan barang pengganggu ( risiko
rendah peluang rendah). Pertusahaan tersebut juga menyimpan barang-barang yang
bergerak lambat dilokasi pusat, sambil menyimpan barang-barang yang bergerak
cepatdigudang yang lebih dekat dengan pelanggan.
Metode produksi " Tepat
waktu" telah mengubah praktik perencanaan pesediaan. Produksi tepat waktu
( JIT – Just in time ) adalah pengatura pasokan untuk tiba di pabrik pada
tingkat yang dibutuhkan. Jika pemasoknya dapat diandalkan, produsennya dapat
menyimpan tingkat persediaan yang jauh lebih rendah dan masih tetapmemenuhi
standar pemenuhan pesanan pelanggan.
Pengangkutan
Pilihan pengangkutan akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja
pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang pada saat tiba, yang semuanya
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dalam mengirimkan barang ke gudang, penyalur,
dan pelanggannya, perusahaan tersebut dapat memilih diantara 5 cara pengangutan
: kereta api, pesawat udara, truk, kapal laut, dan saluran pipa. Pengiriman
mempertimbangkan kriteria – kriteria seperti : kecepatan, frekwensi, keandalan,
kemampuan, ketersediaan, kemudahan pelacakan ,dan biaya. UntukKecepatan, pesawat udara dan trukadalah
pesaing utama, jika tujuan utamanya adalah biaya rendah, pilihannya adalah
jalur laut saluran pipa.
Pengurim makin banyak menggabungkan
dua atau lebih cara pengangkutan, berkat penggunakan peti kemas ( container )
Konteinerisasi adalah memasukan
barang ke dalam kotak atau trailer yang mudah dipindahkan antara dua cara
pengangkutan.
Dalam menentukan cara pengangkutan,
pengirim dapat memilih diantara angkutan pribadi, kontrak, dan umum. Jika
pengirim tersebut memiliki armana truk atau armada udaranya sendiri, pengirim
tersebut menjadi angkutan pribadi( Private carrier ). Angkutan
kontrak ( Contract Carrier ) adalah
organisasi independent yang menjual jasa pengkutan kepada orang lain
berdasarkan kontrak. Angkutan umum ( Common Carrier ) memberiakan jasa anatar
tempat – tempat yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan
tersedia bagi semua pengirim denga tariff yang standar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat
dalam penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen ahir untuk penggunaan
pribadi dan non bisnis. Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada
konsumen akhir, apakah itu produsen, pedagang besar , atau pengecer melakukan eceran.
Walaupun banyak toko eceran dimiliki eceran
independent, makin banyak diantara masuk dalamsuatu bentuk eceran
korporat.Organisasi-organisasi eceran mencapai banyak ekonomi skala, seperti
daya beli yang lebih kuat, pengakuan merek yang lebih luas, dan karyawan yang
lebih terlatih.Jenis-jenis utama eceran korporat adalah jaringan sukarela,
koperasi pengecer, koperasi konsumen, organisasi waralaba, dan konglomerat
perdagangan.
Strategi logistic pasar harus berasal dari
strategi bisnis, bukab semata-mata dari pertimbvanmgan baiay.Siytem logistic
tersebut harus sarat dengan informasi dan membentuk hubungan elektronik disemua
pihak yang berkepentingan. Persusdahaan tersebut harus menetapkan
sasaran-sasaran logistiknya utuk mengimbangi atau melebihi standar layanan
pesaing dan seharusnya melibatkan snggota-anggota semua team yang relevan dalam
proses perencanaa tersebut.
Kotler,Philip.Kevin Lane Keller.2009.Manajemen Pemasaran,Edisi 13 jld
2,Jakarta.Erlangga
http://kenalmanajemen.blogspot.com/2013/02/perdagangan-eceran-dan-perdagangan-besar.html
http://jollyjoyboom.blogspot.com/2010/04/mengelola-eceran-perdagangan-besar-dan.html
http://blogputriarizka.blogspot.com/2013/05/mengelola-pedagang-eceran-grosir-dan.html
No comments:
Post a Comment